RSS

Toga Anak Blora

Apa kabar teman-teman semuanya. Kemarin saya mendapatkan kabar dari seorang teman Fasmaba (Forum Alumni SMA 1 BLora) tentang kegiatan “Ta’jil untuk Sesama” yang keuntungan 100% dari hasil penjualan akan digunakan untuk membantu saudara-saudara kita di Blora. Setelah cari tahu lewat sms dengan teman-teman Fasmaba, kegiatan ini ternyata diprakarsai oleh PAPI (Pundi Amal Pemuda Indonesia), Fasmaba, Alsa Peduli dan P3S.
Nah, yang membuat saya tertarik dari kegiatan “Ta’jil untuk Sesama” ini karena ternyata 100% keuntungan penjualan Ta’jil yang mereka jajakan akan digunakan untuk membantu anak-anak di desa Klapangan, Tunjungan Blora.
Langsung saja nih, jam 16.30 saya sampai di alun-alun. Sesampainya di depan gedung BRI, saya ketemu langsung dengan segerombolan anak-anak SMA dan beberapa mahasiswa yang menjajakan Ta’jilnya. Luar biasa pikir saya. Terlihat jelas mereka adalah anak-anak yang berlatar belakang dari keluarga “mampu”. Ini bisa saya nilai dari motor, helm, dan pakaian yang mereka kenakan. Dan yang membuat saya salut adalah karena mereka mau meneteskan keringat, berteriak-teriak disore hari pas puasa-puasa untuk mengumpulkan pundi-pundi demi membantu sesama.
Informasi saja, ternyata PAPI adalah komunitas sosial yang terdiri dari anak-anak SMA loh. Wah, seumuran mereka ternyata udah mau ya membantu sesama.
Dari hasil obrolan saya dengan salah seorang dari mereka,  kegiatan ini dilatari temuan di desa Klapangan, Tunjungan bahwasannya banyak anak-anak seusia SMP dan SMA di desa tersebut tidak melanjutkan sekolah. Tidak hanya ketidak mauan untuk menyekolahkan anaknya, tapi karena latar ekonomi keluarga yang minim juga menjadi kendala anak-anak di desa tersebut tidak bisa bersekolah. Dari info yang saya dapatkan, sebenarnya sudah ada usaha dari beberapa kalangan masyarakat termasuk guru dari SMP 2 Tunjungan, salah satunya bapak Teguh. Usaha itu berupa berkunjung ke masing-masing keluarga di desa tersebut untuk membujuk para orangtua agar menyekolahkan anak-anaknya, namun ya ada yang berhasil ada juga yang tidak. Dari hasil kunjungan teman-teman, banyak pula dari keluarga di desa ini yang memandang remeh pendidikan. Anggapan mereka walaupun anak-anak disekolahkan ya tetap saja nanti akhirnya mencangkul di sawah. Sungguh saya sangat prihatin dengan kejadian seperti ini.
Masalah seperti ini sebenarnya juga banyak terjadi di tempat-tempat lain di Blora. Namun setelah dikonfirmasi, untuk kegiatan awal desa tersebutlah yang bisa mereka jangkau.
Rencana puncak dari kegiatan ini kedepannya adalah Ramadhan Camp yang dilakukan selama 2 hari. Dari kegiatan ini akan ada pendekatan langsung kepada masyarakat di desa tersebut, termasuk anak-anak usia sekolah dan para orang tua tentang betapa pentingnya pendidikan. Akan ada pula penyerahan bantuan dari teman-teman donatur kepada 40 anak di desa tersebut yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA.
Wah menarik juga sepertinya kegiatan yang akan mereka lakukan ini.
Semoga dengan berbagai usaha kecil yang mereka lakukan bisa berdampak luas. Mereka yang mampu secara ekonomi mau sadar dan melek dengan sekitarnya, dengan saudara mereka yang tidak mampu. Sedangkan yang tidak mampu, mau melek dengan pentingnya pendidikan sehingga tidak hanya ekonomi, namun SDM dari masyarakat kita menjadi lebih baik.

Oh iya, tambahan lagi. Ternyata mereka juga telah melakukan kegiatan training motivasi di beberapa SMA di Blora. Hebat kan..
Setelah berbincang-bincang langsung dengan para perwakilan Alsa Peduli, P3S dan Fasmaba, ternyata kegiatan ini juga akan menjadi kegiatan awal dari gerakan “Toga Anak Blora”.  Gerakan “Toga Anak Blora” selanjutnya nanti akan membantu anak-anak Blora agar mampu melanjutkan sekolah. Mungkin bisa dikatakan semacam yayasan untuk membantu anak-anak melanjutkan sekolah. Luuuaaar biasa.
Mari kita bantu mereka agar kegiatan ini tetap berjalan, agar etikat baik hati mulia mereka tidak berhenti begitu saja dan agar SDM masyarakat kita menjadi lebih baik.
Berikut juga informasi yang saya dapatkan tentang kegiatan mereka.
Untuk donasi bisa ditransfer melalui,
a. BNI         : Agung Dermawan QQ AlsaPeduli ( 024-303-3971)
b. BRI         : Natria Ratnaningtyas (1315-01-001465-50-4)
c. Mandiri    : Bramastha Aditya Irfanda (135.000.989.4047)
d. BCA        : Bramastha Aditya Irfanda (196.032.6888)
e. Muamalat : Agung Dermawan QQ Alsa (016-390-8753)
Sedangkan untuk bantuan seragam, alat tulis dan buku bisa menghubungi Alsa peduli di Jl. Gunung Wilis No. 49 Blora atau di website : www.alsapeduli.com. Untuk kontak informasi teman-teman bisa menghubungi saudari Devina di 085727377537


Demokrasi: 7 Fakta kelam di balik gedung DPR

Kesenangan menjadi Guru


Menelisik kembali beberapa pengalaman yang ada saya meyakini inilah pilihan ku, menjadi seorang pendidik. Bisa dikatakan guru atau semacamnya.Semuanya ini berawal dari sebuah kisah kecil yang sempat membuat ku takjub dengan kehadiran seorang guru saat aku masih duduk di bangku  SMP. Aku mulai menggali lebih dalam apa yang dialamai guru dan terutama mengapa guru begitu menjadi sosok yang aku segani kala itu.b Yah, mulai dari mencoba menjadi orang yang menjadi sorotan oleh guru di kelas hingga aku mencicipi menjadi pendamping kelas saat Pramuka di SMA.
Ketika masih di SMP, aku berusaha belajar untuk bisa cukup baik di kelas. Ya tentunya banyak godaan agar keinginan ku bisa menjadi siswa yang diperhatikan guru ini tercapai. Terkadang juga menjadi sosok yang membuat ulah di kelas tapi tentu juga bertindak positif seperti mendapatkan nilai ulangan yang mumpuni. Semua itu tampaknya menyenangkan sekali sebagai sosok siswa SMP kala itu. Hingga suatu ketika puncak prestasi ku di SMP adalah mengikuti berbagai lomba maupun olimpiade tingkat SMP hingga SMP-SMA. Sebuah prestasi membanggakan yang bisa aku tunjukan kepada guru ku kala itu adalah menjadi juara olimpiade Fisika se-Kabupaten dan melanjutkan ke ranah Karisidenan. Setingkat di atas tingkat Kabupaten tapi di bawah provinsi.
Semua kesenangan itu terus berlanjut hingga bisa memasuki komponen Pramuka di SMA. Menjadi pendamping kelas dan sekalis “guru” di kelas tersebut. Banyak hal yang mulai aku temui dan membuat ku tertantang menjadi seorang guru sesungguhnya. Bertemu dengan siswa-siswa yang rajin, selalu taat dengan perintah dan aturan yang ada, rajin mengerjakan tugas hingga beberapa siswa yang membuat onar di kelas. Tapi entah kenapa semua itu menjadi sebuah guyonan dan terasa enjoy.
Tak samapai hanya menjadi pendamping Pramuka, kesenangan it uterus berlanjut hingga saya mulai belajar bersama teman-teman menjadi seorang “tutor” atau kata lainnya adalah seorang ketua kelompok. Tugasnya disini mengajarti teman-teman kelompok terutam saat-saat menengangkan ketika waktu mau ulangan harian taupun ujian semesteran. Sekali lagi disini aku menemui keanekaragamn sikap dari masding-maisng individu yang membuat ku smeakin tergelitik tertantang menjadi seorang guru. Ada hal yang terpuaskan ketika teman kelompok kita bisa dan mendapatkan nilai ulangan yang baik.
Perjalan itu terus saja mengalir hingga aku mengambil bangku kulaih di pendidikan matematika dan benar-benar menjadi seorang “guru”. Calon guru, asisten guru dan guru les semua aku rasakan. Disini hal yang begitu bermakna adalah sebagai guru les privat. Mungkin memang benar kita mengajar hanya dengan satu tau dua orang anak saja. Mungkin juga tak perlu persiapan apa yang menjadi bahan untuk belajar. Namun, lagi-lagi ini adalah hal yang menyenangkan ketika aku bisa belajar dari bawah, mulai mengenal satu saja karakteristik satu orang siswa ku hingga aku menemukan metode belajar yang cocok buat dia. Tidak jauh-jauh dulu melingkupkan satu kelas namun mengenal satu saja hingga benar-benar maksimal.
Menjadi guru les private tentu tak sekadar bisa memahami karakteristik siswa kita saja. Ada hal yang penting, yaitu tanggung jawab sebagai guru les yang dituntut oleh orang tua siswa. “jadikan anak ku pintar!” ya, begitulah hal yang kadang sering ditemui oleh guru les privat. Disitulah letak kesnenagna yang menantang itu. Jadi bukannya gak perlu persiapan tapi justru malah perlu persiapan. Menguasai materi dan cara pengajaran yang mudah dipahami. Belajar berkomunikasi dengan siswa agar dia paham sesederhana mungkin.
Menjadi mahasiswa di STKIP Kebangkita NAsional di bidang pendidikan matematika tentu tak hanya menjadi seperti mahasiswa umumnya. Di sini aku dan teman-teman diberikan kesempatan menjadi asisten guru dalam beberapa waktu. Tepatnya 2 minggu ketika semester 3 dan semester 4. Yah sekarang saya bukan lagi menghadapi satu anak selyaknya les privat, namun sebuah kelas sungguhan yangada di sekolah sungguhan.
Awalnya menjadi asisten guru dibenak ku hanyalah membantu apa yang diperlukan guru di kelas. Entah itu disuruh mencatatkan soal, fotocopy, menyalin nilai dan pekerjaan yang sifatnya membantu. Akan tetapi aku diberikan kesmepatan untuk mengajar secra pair, atau kelompok kecil 2-3 asisten guru.  Wow, begitu mengagumkan berdiri di depan kelas. Menjadi sorotan banyak pasnag mata siswa kita yang menunggu-nunggu hal apa saja yang bisa aku samapikan. Di sinilah hal yang ternyata lebih bisa membanggakan diri ini. Seorang guru tak hanya bisa dan paham konsep, materi yang siswa pelajari. Namun sebagai seornag bisa semuanya. Pemimpin di kelas, mengatur siswa akan melakukan apa, memilih topic dan menyalurkan dengan metode yang sesuai. Yang sesuai bukan hanya utnuk satu siswa saja seperti aku sebagai guru les privat namun untuk semuanya. Mulailah ilmu dari kampus itu dipakai, ilmu yang telah aku dapatkan dari seornag pendamping Pramuka, ketua kelompok dan seorang guru les privat bermanfaat.
Semua masih belum berakhir, hanya menjdai asisten guru. Belum menjadi guru sungguhan yang punya tanggung jawab yang lebih besar. Masih tetap dengan kat-kata yang sam, yaitu begitu menyenangkan menjadi guru. Manantang tapi disitulah letak kesenangan itu ada dan tidak dimilik profesi-profesi lainnya. Tetap bersatu raga ini, mewujudkan keinginan menjadi guru sungguhan. :0


Mengganti tema Windows

Oke guys, banyak dari kita yang suka dengan tampilan yang unik, nyentrik ataupun lebih ke modern atau apalah kalian nyebutnya. Terkadang kita terlalu bosan bukan dengan tampilan windows kita yang itu-itu saja? Nggak usah basa-basi, disini akan saya share bagaimana mengganti tema windows kita agar lebih menarik.
Sebenarnya kalau mau lebih cermat, windows punya tema bawaan dengan resolusi gambar yang bagus. Biasanya disebut default themes. Disini saya gunakan windows 8.
Nah langsung saja. Untuk mengganti tema bawaan windows, klik kanan pada Desktop  pilih Personalize maka akan tampil gambar berikut di bawah ini.


Selanjutnya anda bisa memilih sendiri tema windowsnya. Tinggal klik dan tunggu loading maka tema windows sudah berganti.
Nah berikutnya bagi anda yang ingin mendapatkan tema windows selain yang default themes, anda bisa masuk ke web resmi windows. Masuk ke alamat http://windows.microsoft.com/en-nz/windows/themes
berikut tampilannya,

Dari web ini, pilih tema yang anda suka, klik dan download tema tersebut. Setelah tema windows yang diinginkan didownload install tema tersebut. Anda bisa klik dua kali atau klik kanan – open. Biasanya tema tersebut langsung bisa terinstall di komputer anda.

 Untuk memilih tema lainnya, cukup pergi ke Personalize lagi. Dan pilih pilih saja tema sesuka hatinya. Kalau ingin download ke web resmi windows ya silahkan. Tinggal didownload dan diinstall saja.
Nah, sekian tutorial kali ini. Semoga cukup membantu. J