RSS

Sebuah Nama Adalah Sebuah Doa Seumur Hidup dari Pemberinya


Nama Itu adalah doa, nama adalah harapan. Begitulah yang sering saya dengar dari orang tua saya. Suatu ketika pernah saya tanyakan kepada orang tua saya mengenai nama yang saya punya. Ibulah yang memberika nama ini. Sebuah nama yang sekali lagi beliau sebut sebagai doa. Imam Choirul Rifa’i, sebuah nama yang sebatas saya ketahui berarti pemimpin dalam bahasa arab. Hal ini dikarenakan saya adalah anak pertama laki-lakinya. Choirul atau choir yang berarti bagus, baik dan Rifa’i yang berarti derajat. Jadi nama Imam Choirul Rifa’i berarti pemimpinya derajat yang baik, atau juga saya mengartikan sebagai pemimpin yang baik derajat. Nama Rifa’i yang beliau ambil terinspirasi oleh Imam Rifa'i yang dilahirkan di sebuah kota yang bernama Ummu Ubaidah, Baghdad, Irak pada tahun 512 H masa Dinasti Abbasiyyah. Dan sebagai pengahrgaan terhadap Imam Rifa’i, warga di sana menyebut-nyebut masjid tempat beliau beribadah di sebut masjid Rifa’i.
Jika berbicara mengenai apakah nama saya ini sesuai dengan diri saya rasanya tak begitu pantas diri ini mengatakan”ya nama saya sesuai” . Memang benar saya adalah anak pertama yang berarti pemimpin, memimpin adik-adik saya. Namun bagaimana dengan Choirul Rifa’i? Rasanya sungguh berat. Terkadang ketika saya berkenalan dengan orang dan menanyakan nama saya secara lengkap, mereka  terkaget-kaget karena arti nama itu sendiri. Entah karena arti nama saya yang sangat luar biasa dan mereka mengetahui ternyata saya seperti yang sebatas dia lihat, atau entah hal lainnya. Yang pasti ketika itu saya benar-benar merasa malu dengan diri saya karena nama yang dimiliki dibandingkan dengan orang yang sebenarnya tidak sesuai.
Ketika masih SD dahulu, muncul keinginan untuk mengganti nama tersebut. Protes pun juga beberapa kali saya sampaikan kepada Ibu. Yah tapi begitu singkat jawaban beliau, “ganti saja kalau mau”. Kalau dipikir-pikir memang nama yang beliau berikan adalah doa untuk saya. Hal ini saya sadari dari beberapa peristiwa dan hasil refleksi diri. Imam, pemimpin di saat sholat. Ya itu yang hampir saya sering lakukan, menjadi Imam. Walau terkadang merasa berat, namun tanpa nama itu mungkin saya tidak akan pernah mau menjadi Imam di saat sholat. Selain itu, karena merasa mempunyai beban dengan membawa nama Imam, saya menjadi ingin menjadi lebih baik dan baik lagi. Berharap saya memiliki karakter sesuai arti nama tersebut.
Mengganti nama mungkin tidaklah mustahil dilakukan. Begitu juga dengan nama yang saya punya. Keinginan mengganti nama tersebut muncul karena salah seorang teman saat SD dahulu telah mengganti namanya. Setelah diresapi dalam-dalam, menggati nama bukanlah pilihan yang tepat. Dengan nama yang kita punya, kita diarahkan. Nama adalah sebuah doa dan harapan dari sang pemberinya. Dengan nama Imam Choirul Rifa’i saya berharap bisa menjadi lebih baik lagi seperti kandungan arti nama tersebut. Tak ada yang perlu dirubah, karena nama adalah doa seumur hidup dari pemberinya, dan bagi saya.


Apasih Humanistic Studies itu?


Selintas dalam benak ku adalah matakuliah yang membahas tentang manusia, mempelajari bagaimana manusia hidup dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Karena mata kuliah ini diajarkan di SSE saya merasa ini tentu ada kaitannya dalam bidang pendidikan juga.
Setelah saya hanya sebatas mengira-ngira apa yang saya dapatkan, akhirnya saya bertemu langsung dalam kuliah ini. Bertemu dengan dosen dan berhadapan langsung dengan content map.
Berdasarkan modulHumanistic Studies, Humanistic Studies adalah matakuliah yang bertujuan mempelajar ilebih dalam baik konsep, karakteristik maupun praktek adanya multikulturalisme, agama dan kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi di masyarakat .
Pada semester ini, kuliah Humanistic Studies  akan mendalami lebih banyak individu, culture dan homo religious. Saya lebih tertarik dengan pembahasan homo religious, apalagi sekarang zamannya pertikaian antar umat beragama  yang menjadi topik utama di Indonesia bahkan dunia. Terutama yang disoroti di sini adalah agama islam yang di cap sebagai actor aksiteroris dunia. Terlepas dari benar atau tidaknya hal ini tentu sangat menggelitik para kaum muslim di manapun dia berada teruta masyarakat untuk menanggapi kejadian ini.
Berbagai kasus yang mengatas namakan agama tak hanya itu saja.Tindak kekerasan terhadap sesama manusia, hingga pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pun sering terjadi. Semisal kita menelisik pada kasu bakar mushola, gereja, boikot golongan tertentu dan masih banyak kasus lainnya yang membuat kita tercengang.
Semua ini dirasa tak bisa dihindarkan memang, kita hidup dengan perbedaan. Setiap manusia pasti punya visi dan misi masing-masing. Visi dan misinya pun ada yang sama ataupun bertentangan. Sesuai kalimat yang kita dengar, manusia adalah makhluk sosial. Yang saya artikan manusia hidup tak bisa sendiri tapi mereka juga punya visi dan misi masing-masing yang bisa saja misi yang dijalakan merugikan atau juga menguntungkan individu lainnya.
Harapan saya dengan mempelajari matakuliah ini banyak hal yang dapat saya pelajari, terutama jika saya melihat dari sisi homo religious. Disini saya mengingikan tak hanya melihat agama dari sisi saya sebagai individu yang memeluk agama islam saja, tapi saya ingin mencoba melihat dari sisi lain semisal dari sisi saya sebagai warga Indonesia yang berasaskan demokrasi. Selain konteks agama, saya juga ingin lebih mendalami diri saya sebagai sosok individu yang berada ditengah lingkungan masyarakat sosial. Apalagi sesuai rencana saya akan menjadi guru kelak.
Membicarakan pribadi saya sebagai makhluk individu, dan harapan saya tadi, saya melihat sebagai makhluk yang hidup berdampingan dengan makhluk lain saya sangat menjunjung  yang namanya sosialis.
Entah dalam kenyataanya saya seperti itu ataupun tidak, saya melihat dalam memahami karakteristik orang lain itu begitu penting. Bisa mengerti apa yang merekarasakan, pikirkan serta apa yang mereka inginkan. Sering saya melihat orang lain dan mengandaikan diri saya sebagai diri mereka yang mengalami  kejadian pahit tersebut. Namun juga sayang sekali terkadang sikap yang cuek danacuh pun sering muncul dalam diriku. Saya berharap dengan belajarHumanistic Studies saya juga mengertlebih dalam orang lain dan bisa menetukan sikap yang pantas dan tentunya sesuai moral dan etika yang ada.

Reflection for Characteristics of an Effective Teacher



Everyone has something that makes him/her unique, likewise a teacher. Because what? Teacher juga manusiaaaaa.... hehehe (serius banget J)
But, as a teacher we also must know how an effective teacher or an ineffective teacher is.
So, there are some characteristic of an effective teacher
·         Well prepared (well lesson plan)
·         Creative (something like using variety of teaching methods)
·         Objective (clear and can be responsibility)
·         Good personality
·         Reflective practitioners
·         Understand with students
What about the some characteristics of an ineffective teacher? Bad prepared or without prepared
·         Monoton intonation, so make students bored
·         Bad personality
·         Subjective
·         Using corporal punishment and bullying
·         Egoistic
Have you wacthed I’m not stupid too (Singapore Film) or Taare Zameen Par (India Film)? If you give attention for “KILLER” teacher yach.. like that J
But, after you watch it, you can get know the example of an effective teacher or an ineffective teacher in real class..
Ok, happy watching this film and you can get it from this web bellow J






September 19, 2011

Numpang Cerita Ya..

"Maaf, maaf" itulah kalimat yang sering ku ucapkan, entah kau dengar ataupun tidak. Maaf telah sejauh ini kita kenal, maaf sejauh ini harapan tertanam dan maaf jika ku telah mengecewakan. Aku merasa ini tak sesuai jalan, aku rasa ini tak sesuai... Aku hanya orang yang tak pantas mendapatkan semua itu, aku sadar dan makanya aku mundur. Ada hal yang lebih indah di depan mata mu, sesuai jalan mu, sesuai jalan kita.

Jujur, aku susah untuk melupakan apa yang sudah ada. Tapi, memang itulah masa lalu. Akan salah jika disesali, dan tak mungkin untuk dirubah. Yuk maju ke depan, mulai tata hidup baru. Hidup yang sesuai jalan kita.
Sekali lagi maaf, aku ingin mengejar ketertinggalan ku. Ingin mendapatkan yang telah berlalu.